Rabu, 20 Agustus 2014

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP melalui Pendekatan Matematika Realistik


Penelitian tentang Matematika Realistik bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan pendekatan matematika realistik dengan pembelajaran biasa. Populasi penelitian adalah siswa SMP di Kota Medan, dengan sampel siswa kelas VIII yang diambil secara acak kelas dari sekolah peringkat tinggi, sedang dan rendah berdasarkan perolehan nilai Ujian Nasional Tahun 2008 yang dikeluarkan Diknas.
Matematika  realistik, yang di negeri asalnya, Belanda,  disebut Realistic Mathematics Education (RME) dan telah berkembang sejak tahun  1970-an. Adapun filosofi yang mendasari  pembelajaran matematika realistik adalah  bahwa matematika dipandang sebagai  aktivitas manusia (Freudenthal,1991;  Treffers & Goffre, 1985; Gravemeijer,  1994; Moor, E. 1994; de Lange, 1996).  Sehingga matematika tersebut harus tidak  diberikan kepada siswa dalam bentuk  ‘hasil-jadi’, melainkan siswa harus  mengkonstruk sendiri isi pengetahuan  melalui penyelesaian masalah-masalah  kontekstual secara interaktif, baik secara  informal maupun secara formal, sehingga mereka menemukan sendiri atau dengan  bantuan orang dewasa/guru (guided  reinvention), apakah jawaban mereka benar  atau salah.
Sejak tahun 2001, Indonesia, mulai  mengadaptasi dan menerapkan RME di  beberapa sekolah tingkat SD/MI, dan diberi  nama Pendidikan Matematika Realistik  Indonesia (PMRI). Hal ini disebabkan  konsep RME sejalan dengan kebutuhan  untuk memperbaiki pendidikan matematika  di Indonesia yang didominasi oleh  persoalan bagaimana meningkatkan  pemahaman siswa tentang matematika dan bagaimana mengembangkan daya nalar  yang bersifat demokratis. Beberapa hasil  penelitian terhadap pendekatan matematika  realistik menemukan bahwa penalaran, prestasi dan minat belajar matematika siswa lebih baik bila dibandingkan dengan  pembelajaran biasa.
Tahapan  RME yang dilakukan dalam pembelajaran matematika realistik, diawali dengan pemberian tantangan atau masalah kontekstual, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dan menyeelesaikan secara individu atau kelompok, kemudian mendiskusikan hasil secara klasikal sebagai refleksi. Pembelajaran di lakukan dengan cara diskusi kelompok yang beranggotakan 3-5 orang. Hal ini di lakukan dengan tujuan mengaktikan siswa secara interaktif dalam kelompok, memudahkan peneliti atau pengajar dalam memberikan bantuan melalui bantuan melalui bentuk pertanyaan-pertanyaan (scaffolding) da menumbuhkan pengetahuan siswa. Starting point pembelajaran matematika realistic dalam penelitian ini adalah memberikan masalah kontekstual berupa tantangan kepada siswa. Masalah tersebut dapat berupa latihan, pembentukan atau penemuan konsep, prosedur atau strategi penyelesaian non rutin maupun aturan-aturan dalam matematika. Fungsi guru dalam pembelajaran matematika realistik adalah sebagai fasilitator, mediator dan harus bersikap memahami siswa bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa adalah bukan karena kemauannya, tetapi disebabkan kekurangan informasi yang ia miliki. Jadi, guru harus memiliki pandangan bahwa memahami berarti memaafkan segalanya.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang diberi pendekatan  matematika realistik dengan pembelajaran biasa, 2) terdapat perbedaan  peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan peringkat sekolah, 3) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa  berdasarkan gender, 4) tidak terdapat interaksi antara pendekatan  pembelajaran dengan peringkat sekolah terhadap peningkatan kemampuan  berpikir kritis siswa, 5) tidak terdapat interaksi antara pendekatan  pembelajaran dengan gender terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis  siswa, dan 6) siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran  matematika realistik. Secara umum, melalui pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan  demikian, yang menjadi saran atas hasil penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dapat  diimplementasikan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan tidak harus membedakan peringkat sekolah dan gender.


Rabu, 13 Agustus 2014

10 Kemampuan Dasar yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

10  Kemampuan Dasar yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

1. Mengembangkan Kepribadian
Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,berperan dalam masyarakat sebagai warga yang berjiwa pancasila,mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru

2. Menguasai Landasan Pendidikan
Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional,mengenal sekolah dalam masyarakat,mengenal prinsip-prinsip psikologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

3. Menguasai Bahan Pengajaran
Menguasai bahan pengajaran kurikulum,menguasai bahan pengayaan.

4. menyusun program pengajaran
Menetapkan tujuan pengajaran,memilih dan menetapkan bahan pengajaran,memilih dan mengembangkan strategi pengajaran,memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai,memilih dan memanfaatkan sumber belajar.
5. Melaksanakan Program Pengajaran
Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat,mengatur ruang belajar,mengelola interaksi belajar mengajar.

6. Menilai Hasil Dan Proses Belajar Mengajar Yang Telah Dilaksanakan
menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran,menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
7. Menyelenggarakan Program Bimbingan
Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar,membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus,membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan di masyarakat.

8. Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Mengenal pengadministrasian kegiatan madrasah,melaksanakan kegiatan administrasi madrasah.
9. Menjalin Hubungan Kerja Sama Yang Baik Dengan Sejawat Dan Masyarakat
Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional,berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi pendidikan.

10. Menyelenggarakan Penelitian Sederhana Untuk Keperluan Pengajaran
Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian sederhana.

Sabtu, 10 Mei 2014

Soal-soal mencari Luas dan Keliling Persegi Panjang

Contoh soal-soal mencari Luas dan keliling Persegi Panjang   

1.      Sebuah lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi 80 m dan lebar 45 m. Berapakah luas lapangan sepak bola?

2.      Panjang sisi sebuah papan tulis berbentuk persegi panjang adalah 7m dengan lebar 4m hitunglah luas persegi panjang papan tulis tersebut ?

3.      Lantai ruang kelas  berbentuk pesegi panjang dengan panjang sisi 6 dam dan lebar 3dam. Hitunglah luas ruang kelas dengan satuan m2 ?

4.      Hitunglah keliling persegi panjang jika panjang nya 30cm dan lebarnya 10cm ?

5.      Ayah ingin menghitung keliling kebun jagung yang ada di belakang rumah, jika panjang kebun jagung tersebut adalah 50m dan lebarnya 10m, berapakah keliling kebun jagung ayah ?

6.      Hitunglah luas dan keliling kolam berenang  yang berbentuk persegi panjang jika panjang kolam berenang tersebut adalah 15m dan lebarnya adalah 7 m ?

7.      Kolam ikan budi mempunyai luas 500 dm2 dan lebarnya 50 dm. Panjang kolam ikan budi adalah .... dm?

8.      Halaman rumah paman luasnya 1240 m2 dan lebarnya 31 m. Hitunglah panjang halaman rumah paman ?

9.      Sebuah persegi panjang dengan keliling 300 cm dan lebarnya 70 cm. Hitunglah Luas persegi panjang ?

10.  Sawah kakek luasnya 40 hm2 dan panjangnya 10 hm. Berapakah keliling sawah kakek?

Luas dan Keliling Persegi Panjang

Menentukan Luas dan Keliling Persegi Panjang

Pengertian Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang  terbentuk dari dua sisi yang saling
 berhadapan sejajar dan sama panjang dengan pasangannya masing-masing
 dimana sisi yang terpanjang disebut panjang dan sisi yang lebih pendek disebut lebar.

Sifat Persegi Panjang

1. sisi yang berhadapan sama panjang,
2. keempat sudutnya sama besar yaitu 900
3. kedua garis diagonalnya sama panjang,
4. memiliki dua simetri lipat dan dua simetri putar.

Rumus Luas Persegi Panjang
L Persegi Panjang = p x l 

Rumus Keliling Persegi Panjang
K Persegi Panjang =  2p +2l
                             =  2 (p+l)

Menghitung Panjang Sisi Jika Luas Diketahui

Jika Luas persegi panjang diketahui maka sisi panjang  dan sisi lebar dapat dhitung dengan menurunkan rumus Luas sebagai berikut :
L = p x l
p = L : l                                           ( 3 )
l  = L : p                                          ( 4 )
Rumus (3)  digunakan untuk menghitung sisi panjang sedangkan rumus (4) digunakan untuk menghitung sisi lebar persegi panjang.

ppt '' Sifat-sifat Persegi Panjang''

http://www.slideshare.net/RatmiQori/sifatsifat-persegi-panjang